MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Abstract

karakteristik dari Era Revolusi Industri 4.0 yang perlu ditindak-lanjuti oleh jajaran Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), adalah pengembangan empat prinsip (Interoperabilitas, Transparansi informasi, Bantuan teknis, dan Keputusan mandiri) yang secara kasat mata menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain-lain sebagai fenomena disruptive innovation supaya dihasilkan dosen berkualitas prima dalam kategori “dosen kelas dunia” bagi generasi masa depan; sehingga sebagian dosen yang saat ini masih merupakan warisan dari generasi baby boomers sebagai digital immigrant harus diubah menjadi digital native melalui pembinaan kompetensi dosen; 2. Yang menjadi karakteristik dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Era Revolusi Industri 4.0, adalah merupakan institusi pendidikan dan pengajaran tingkat tinggi pada jalur pendidikan formal di Indonesia yang komitmen dengan al-Qur‟ān dan al-Sunnah Nabi SAW sebagai manhaj dalam pengembangan kultur ilmiah bagi civitas akademika untuk meluluskan sarjana-magister-doktor yang memiliki ghirah intelektual Islami bagi dinamika peradaban Islami merealisasikan tugas-tugas manusia selaku „abdu Allāh (عبدهللا) menghambakan diri hanya kepada Allāh SWT dan khalīfah fī al-ardl (األرض فى خليفة) memakmurkan kehidupan dunia tanpa menimbulkan kerusakan; masing-masing PTKIN terus-menerus pro-perubahan sebagai respon atas berbagai perkembangan masyarakat termasuk terhadap kehadiran konsep Era Revolusi Industri 4.0, kendati saat ini parameter-kategori “dosen kelas dunia” dan siapa saja di antara para dosen di sana yang telah memenuhi parameter-kategori tersebut belum dapat diakses melalui masing-masing website PTKIN dan website kementerian agama Republik Indonesia yang memperlihatkan ketertatihan organisasi dalam mengimplementasikan empat prinsip (Interoperabilitas, Transparansi informasi, Bantuan teknis, dan Keputusan mandiri)