AKUNTANSI PERKEBUNAN SAWIT

Abstract

Indonesia dijuluki negara agraris karena tepian dan lautannya lebih luas dari daratan dan disebut juga negara agraris karena sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani atau bercocok tanam, salah satunya perkebunan. Dengan potensi yang dimiliki perkebunan tidak sedikit masyarakat yang menggantung kan hidupnya di sektor perkebunan ini. Contohnya adalah perkebunan kelapa sawit. Karena jika ditelaah hasil yang didapat juga cukup menjanjikan dan biasanya tempatnya tidak jauh dari pemukiman penduduk. Semakin pentingnya perkebunan sebagai tempat tumbuh nya produk yang nantinya dapat diekspor maka perlu perhatian khusus dari berbagai pihak baik masyarakat, dan pemerintah. Salah satunya diperlukan pencatatan yang baik agar hasil yang didapat tersebut dapat disalurkan ke pihak yang tepat., tidak ada kecurangan antara berbagai pihak yang turut serta dalam melakukan kegiatan perkebunan. Sehingga tidak ada yang dirugikan. Pada buki ini, pencatatan perkebunan kelapa sawit disesuaikan dengan standar yang berlaku yaitu PSAK 69 untuk menghasilkan laporan keuangan yang kredibel dan dapat dibandingkan sehingga pekebun tidak mengalami kerugian karena kurangnya perencanaan ketika akan bercocok tanam di perkebunan. Juga memudahkan pekebun dalam mengetahui laba atau rugi yang diterima ketika tanaman perkebunan tersebut terjual untuk bahan evaluasi perkebunan tersebut.